REKSADANA



Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
KEUNTUNGAN DAN RISIKO
Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:
  • Pertama, pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.
  • Kedua, Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.
  • Ketiga, Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.
Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:
  • Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.
    Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.
  • Risiko Likuiditas
    Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
  • Risiko Wanprestasi
    Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.
Dilihat dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:
  1. Reksa Dana Pasar Uang (Moner Market Funds). Reksa Dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
  2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
  3. Reksa Dana Saham (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
  4. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.
CARA INVESTASI REKSADANA :
1. Manajer Invetasi
Manajer Investasi adalah perusahan sekuritas yang mengeluarkan produk reksadana. Keuntungan membeli di Manajer Investasi adalah pembelian investasi yang lebih kecil, biasanya sekitar Rp. 200.000,-. Kelemahannya adalah hanya bisa membeli produk reksadana dari Manajer Investasi tersebut.
2. Bank Agen Penjual.
Bank-bank sekarang telah banyak menjual produk reksadana. Keuntungannya adalah Bank bisa menjual banyak produk reksadana dan kemudahan administrasi dibanding membeli di Manajer Investasi yang harus mengirimkan formulir pembelian dan bukti transfer.
3. Asuransi Unit Link
Membeli asuransi sekaligus invesatasi. kelemahannya adalah biaya yang tinggi.
Cara-Investasi-Reksadanasource : http://www.duwitmu.com/cara-investasi-reksadana-banyak-pilihan-tidak-sulit

1. Manajer Investasi (MI)

Sebagai lembaga yang mengelola reksadana, Manajer Investasi (MI) adalah pihak yang dapat Anda hubungi. Saat ini, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah MI adalah 73. Beberapa MI memiliki web-site yang cukup informatif, seperti:
- See more at: http://www.duwitmu.com/cara-investasi-reksadana-banyak-pilihan-tidak-sulit/#sthash.8m371wWq.PDjdxUdR.dpuf

Pilihan Cara Investasi Reksadana

Ada banyak lembaga yang menjajakan reksadana. Yang paling umum, reksadana dijual melalui Manajer Investasi, Bank Agen Penjual dan Asuransi Unit Link.

1. Manajer Investasi (MI)

Sebagai lembaga yang mengelola reksadana, Manajer Investasi (MI) adalah pihak yang dapat Anda hubungi. Saat ini, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah MI adalah 73. Beberapa MI memiliki web-site yang cukup informatif, seperti:
Keuntungan membeli lewat MI adalah jumlah investasi yang kecil dibandingkan lembaga yang lain. Misalnya, bisa mulai  investasi dari jumlah Rp 200,000. Cocok buat Anda yang ingin mulai investasi dalam jumlah kecil.
Hanya saja, melalui MI, pilihan reksadana terbatas. Hanya bisa membeli reksadana yang dikelola MI tersebut.
Selain itu, prosesnya juga lebih panjang, tidak one-stop. Harus isi formulir pembelian, kemudian transfer dana, dan kirim dokumen tersebut ke MI. Walaupun saat ini sudah ada MI yang melayani pembelian secara online, seperti Danareksa Online.

2. Bank Agen Penjual

Anda dapat membeli reksadana di bank yang memiliki ijin sebagai agen penjual. Sudah banyak bank yang memberikan layanan ini.
Keunggulannya adalah Anda mendapatkan banyak pilihan reksadana dari berbagai MI. Misalnya, ada bank yang menjajakan 40 jenis reksadana. Ibarat, supermarket reksadana.Tinggal pilih yang sesuai selera.
Pelayanan dan prosesnya juga one-stop service. Anda tinggal membuka rekening di bank tersebut, nanti pembelian dan penjualan reksadana akan melewati rekening tersebut. Tidak perlu mengisi dan mengirimkan formulir pembelian dan bukti transfer, seperti waktu membeli lewat MI. Semuanya diselesaikan lewat satu pintu, yaitu customer service di bank terkait.
Saat ini juga sudah ada bank yang melayani pembelian dan penjualan reksadana secara online. Fasilitas ini ada di Bank Commonwealth. Prosesnya jauh lebih nyaman, tidak perlu datang lagi ke bank, cukup lewat akses internet.
Bank melakukan juga inovasi dengan program auto-invest. Daripada setiap bulan nasabah harus ribet datang ke cabang atau membeli lewat online, bank menyediakan fasilitas dimana investasi dilakukan melalui pendebetan secara otomatis (auto debit) dari rekening Anda setiap bulan. Anda hanya harus memastikan dana tersedia di rekening sejumlah yang sudah disepakati dan sebelum tanggal pendebetan rutin.
Kekurangan investasi melalui bank, minimum investasi yang lebih tinggi dibandingkan melalui MI. Aturan minimum investasi ini bervariasi antara bank. Ada yang mensyaratkan cukup tinggi, seperti minimum investasi Rp 20 juta, namun ada pula yang hanya Rp 500,000 per investasi. Anda perlu melakukan survei ke beberapa bank untuk jelas soal ini.
Anda juga perlu membuka tabungan terlebih dahulu, artinya perlu dana awal, meskipun relatif kecil. Beberapa bank mengijinkan seluruh dana tabungan nantinya diinvestasikan seluruhnya ke dalam reksadana. Namun, ada bank yang mewajibkan saldo tabungan tidak boleh kosong, jika tidak ingin kena biaya administrasi.

3. Asuransi Unit – Link

Membeli asuransi sekaligus melakukan investasi itu adalah unit-link. Investasi dilakukan di instrumen reksadana. Pembelian dilakukan melalui agen asuransi. Salah satu yang terbesar adalah Asuransi Prudential dan AXA Mandiri.
Prosesnya convenient karena Anda tinggal membayar ke satu tempat yaitu, perushaan asuransi, yang kemudian akan membagi pembayaran untuk premi dan investasi reksadana. Proteksi dan investasi menjadi satu paket. Anda hanya harus memastikan pembayaran sesuai jumlah dan waktu yang sudah disepakati.
Kelemahan unit-link adalah biaya yang tidak kecil. Pihak asuransi men-charge tambahan biaya atas pembelian reksadana. Selain fee pengelolaan portfolio yang dibayarkan ke ke MI, dana investasi Anda masih harus dipotong lagi biaya investasi yang dibayarkan ke pihak asuransi.
Bisa dikatakan, pembelian reksadana lewat unit-link memakan biaya paling besar diantara ketiga channel ini. Karena dalam pembelian lewat MI dan Bank Agen Penjual, Anda hanya membayar fee Manajer Investasi, sementara dalam pembelian reksadana dengan unit-link, Anda harus membayar fee Manajer Investasi plus fee ke perusahaan Asuransi.
http://www.duwitmu.com/wp-content/uploads/2013/09/Cara-Investasi-Reksadana.png
Ada banyak pilihan cara investasi reksadana. Jika ingin membeli reksadana, silahkan pilih dan kaji cara investasi yang paling sesuai dengan preferensi dan kondisi Anda. Selama berinvestasi!
- See more at: http://www.duwitmu.com/cara-investasi-reksadana-banyak-pilihan-tidak-sulit/#sthash.8m371wWq.dpuf

Pilihan Cara Investasi Reksadana

Ada banyak lembaga yang menjajakan reksadana. Yang paling umum, reksadana dijual melalui Manajer Investasi, Bank Agen Penjual dan Asuransi Unit Link.

1. Manajer Investasi (MI)

Sebagai lembaga yang mengelola reksadana, Manajer Investasi (MI) adalah pihak yang dapat Anda hubungi. Saat ini, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah MI adalah 73. Beberapa MI memiliki web-site yang cukup informatif, seperti:
Keuntungan membeli lewat MI adalah jumlah investasi yang kecil dibandingkan lembaga yang lain. Misalnya, bisa mulai  investasi dari jumlah Rp 200,000. Cocok buat Anda yang ingin mulai investasi dalam jumlah kecil.
Hanya saja, melalui MI, pilihan reksadana terbatas. Hanya bisa membeli reksadana yang dikelola MI tersebut.
Selain itu, prosesnya juga lebih panjang, tidak one-stop. Harus isi formulir pembelian, kemudian transfer dana, dan kirim dokumen tersebut ke MI. Walaupun saat ini sudah ada MI yang melayani pembelian secara online, seperti Danareksa Online.

2. Bank Agen Penjual

Anda dapat membeli reksadana di bank yang memiliki ijin sebagai agen penjual. Sudah banyak bank yang memberikan layanan ini.
Keunggulannya adalah Anda mendapatkan banyak pilihan reksadana dari berbagai MI. Misalnya, ada bank yang menjajakan 40 jenis reksadana. Ibarat, supermarket reksadana.Tinggal pilih yang sesuai selera.
Pelayanan dan prosesnya juga one-stop service. Anda tinggal membuka rekening di bank tersebut, nanti pembelian dan penjualan reksadana akan melewati rekening tersebut. Tidak perlu mengisi dan mengirimkan formulir pembelian dan bukti transfer, seperti waktu membeli lewat MI. Semuanya diselesaikan lewat satu pintu, yaitu customer service di bank terkait.
Saat ini juga sudah ada bank yang melayani pembelian dan penjualan reksadana secara online. Fasilitas ini ada di Bank Commonwealth. Prosesnya jauh lebih nyaman, tidak perlu datang lagi ke bank, cukup lewat akses internet.
Bank melakukan juga inovasi dengan program auto-invest. Daripada setiap bulan nasabah harus ribet datang ke cabang atau membeli lewat online, bank menyediakan fasilitas dimana investasi dilakukan melalui pendebetan secara otomatis (auto debit) dari rekening Anda setiap bulan. Anda hanya harus memastikan dana tersedia di rekening sejumlah yang sudah disepakati dan sebelum tanggal pendebetan rutin.
Kekurangan investasi melalui bank, minimum investasi yang lebih tinggi dibandingkan melalui MI. Aturan minimum investasi ini bervariasi antara bank. Ada yang mensyaratkan cukup tinggi, seperti minimum investasi Rp 20 juta, namun ada pula yang hanya Rp 500,000 per investasi. Anda perlu melakukan survei ke beberapa bank untuk jelas soal ini.
Anda juga perlu membuka tabungan terlebih dahulu, artinya perlu dana awal, meskipun relatif kecil. Beberapa bank mengijinkan seluruh dana tabungan nantinya diinvestasikan seluruhnya ke dalam reksadana. Namun, ada bank yang mewajibkan saldo tabungan tidak boleh kosong, jika tidak ingin kena biaya administrasi.

3. Asuransi Unit – Link

Membeli asuransi sekaligus melakukan investasi itu adalah unit-link. Investasi dilakukan di instrumen reksadana. Pembelian dilakukan melalui agen asuransi. Salah satu yang terbesar adalah Asuransi Prudential dan AXA Mandiri.
Prosesnya convenient karena Anda tinggal membayar ke satu tempat yaitu, perushaan asuransi, yang kemudian akan membagi pembayaran untuk premi dan investasi reksadana. Proteksi dan investasi menjadi satu paket. Anda hanya harus memastikan pembayaran sesuai jumlah dan waktu yang sudah disepakati.
Kelemahan unit-link adalah biaya yang tidak kecil. Pihak asuransi men-charge tambahan biaya atas pembelian reksadana. Selain fee pengelolaan portfolio yang dibayarkan ke ke MI, dana investasi Anda masih harus dipotong lagi biaya investasi yang dibayarkan ke pihak asuransi.
Bisa dikatakan, pembelian reksadana lewat unit-link memakan biaya paling besar diantara ketiga channel ini. Karena dalam pembelian lewat MI dan Bank Agen Penjual, Anda hanya membayar fee Manajer Investasi, sementara dalam pembelian reksadana dengan unit-link, Anda harus membayar fee Manajer Investasi plus fee ke perusahaan Asuransi.
http://www.duwitmu.com/wp-content/uploads/2013/09/Cara-Investasi-Reksadana.png
Ada banyak pilihan cara investasi reksadana. Jika ingin membeli reksadana, silahkan pilih dan kaji cara investasi yang paling sesuai dengan preferensi dan kondisi Anda. Selama berinvestasi!
- See more at: http://www.duwitmu.com/cara-investasi-reksadana-banyak-pilihan-tidak-sulit/#sthash.8m371wWq.dpuf

1. Manajer Investasi (MI)

Sebagai lembaga yang mengelola reksadana, Manajer Investasi (MI) adalah pihak yang dapat Anda hubungi. Saat ini, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah MI adalah 73. Beberapa MI memiliki web-site yang cukup informatif, seperti:
Keuntungan membeli lewat MI adalah jumlah investasi yang kecil dibandingkan lembaga yang lain. Misalnya, bisa mulai  investasi dari jumlah Rp 200,000. Cocok buat Anda yang ingin mulai investasi dalam jumlah kecil.
Hanya saja, melalui MI, pilihan reksadana terbatas. Hanya bisa membeli reksadana yang dikelola MI tersebut.
Selain itu, prosesnya juga lebih panjang, tidak one-stop. Harus isi formulir pembelian, kemudian transfer dana, dan kirim dokumen tersebut ke MI. Walaupun saat ini sudah ada MI yang melayani pembelian secara online, seperti Danareksa Online.

2. Bank Agen Penjual

Anda dapat membeli reksadana di bank yang memiliki ijin sebagai agen penjual. Sudah banyak bank yang memberikan layanan ini.
Keunggulannya adalah Anda mendapatkan banyak pilihan reksadana dari berbagai MI. Misalnya, ada bank yang menjajakan 40 jenis reksadana. Ibarat, supermarket reksadana.Tinggal pilih yang sesuai selera.
Pelayanan dan prosesnya juga one-stop service. Anda tinggal membuka rekening di bank tersebut, nanti pembelian dan penjualan reksadana akan melewati rekening tersebut. Tidak perlu mengisi dan mengirimkan formulir pembelian dan bukti transfer, seperti waktu membeli lewat MI. Semuanya diselesaikan lewat satu pintu, yaitu customer service di bank terkait.
Saat ini juga sudah ada bank yang melayani pembelian dan penjualan reksadana secara online. Fasilitas ini ada di Bank Commonwealth. Prosesnya jauh lebih nyaman, tidak perlu datang lagi ke bank, cukup lewat akses internet.
Bank melakukan juga inovasi dengan program auto-invest. Daripada setiap bulan nasabah harus ribet datang ke cabang atau membeli lewat online, bank menyediakan fasilitas dimana investasi dilakukan melalui pendebetan secara otomatis (auto debit) dari rekening Anda setiap bulan. Anda hanya harus memastikan dana tersedia di rekening sejumlah yang sudah disepakati dan sebelum tanggal pendebetan rutin.
Kekurangan investasi melalui bank, minimum investasi yang lebih tinggi dibandingkan melalui MI. Aturan minimum investasi ini bervariasi antara bank. Ada yang mensyaratkan cukup tinggi, seperti minimum investasi Rp 20 juta, namun ada pula yang hanya Rp 500,000 per investasi. Anda perlu melakukan survei ke beberapa bank untuk jelas soal ini.
Anda juga perlu membuka tabungan terlebih dahulu, artinya perlu dana awal, meskipun relatif kecil. Beberapa bank mengijinkan seluruh dana tabungan nantinya diinvestasikan seluruhnya ke dalam reksadana. Namun, ada bank yang mewajibkan saldo tabungan tidak boleh kosong, jika tidak ingin kena biaya administrasi.

3. Asuransi Unit – Link

Membeli asuransi sekaligus melakukan investasi itu adalah unit-link. Investasi dilakukan di instrumen reksadana. Pembelian dilakukan melalui agen asuransi. Salah satu yang terbesar adalah Asuransi Prudential dan AXA Mandiri.
Prosesnya convenient karena Anda tinggal membayar ke satu tempat yaitu, perushaan asuransi, yang kemudian akan membagi pembayaran untuk premi dan investasi reksadana. Proteksi dan investasi menjadi satu paket. Anda hanya harus memastikan pembayaran sesuai jumlah dan waktu yang sudah disepakati.
Kelemahan unit-link adalah biaya yang tidak kecil. Pihak asuransi men-charge tambahan biaya atas pembelian reksadana. Selain fee pengelolaan portfolio yang dibayarkan ke ke MI, dana investasi Anda masih harus dipotong lagi biaya investasi yang dibayarkan ke pihak asuransi.
Bisa dikatakan, pembelian reksadana lewat unit-link memakan biaya paling besar diantara ketiga channel ini. Karena dalam pembelian lewat MI dan Bank Agen Penjual, Anda hanya membayar fee Manajer Investasi, sementara dalam pembelian reksadana dengan unit-link, Anda harus membayar fee Manajer Investasi plus fee ke perusahaan Asuransi.
http://www.duwitmu.com/wp-content/uploads/2013/09/Cara-Investasi-Reksadana.png
Ada banyak pilihan cara investasi reksadana. Jika ingin membeli reksadana, silahkan pilih dan kaji cara investasi yang paling sesuai dengan preferensi dan kondisi Anda. Selama berinvestasi!
- See more at: http://www.duwitmu.com/cara-investasi-reksadana-banyak-pilihan-tidak-sulit/#sthash.8m371wWq.PDjdxUdR.dpuf
MANAJER INVESTASI REKSADANA :
Untuk melihat perkembangan Reksadana bisa ke : http://pusatdata.kontan.co.id/reksadana

0 Response to "REKSADANA"

Posting Komentar

wdcfawqafwef